Pada orang-orang yang mengalami kecemasan , dapat dilihat penyebab kecemasannya dalam beberapa pendekatan, yaitu :
Pada kategori
diagnostic utama psikopatologi secara garis besar di bagi menjadi dua bagian
yaitu neurosis dan psikosis. Neurosis merupakan penyakit mental yang belum
begitu menghawatirkan karena baru masuk dalam kategori gangguan-gangguan, baik
dalam susunan syaraf maupun kelainan prilaku, sikap dan aspek mental lainnya.
Dan gangguan kecemasan merupakan psikopatologi yang neurosis.
Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan (Davison & Neale,2001, Kaplan, Sadock, & Grebb 1994) mengemukakan takut dan cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman yang jelas, berasal dari lingkungan dan tidak menimbulkan konflik bagi individu sedangkan kecemasan muncul jika bahaya berasal dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi individu. Menurut Davison & Neale,2001 gangguan cemas berbeda dengan kecemasan normal dalam hal intensitas durasi serta dampaknya bagi individu.
Kecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan (Davison & Neale,2001, Kaplan, Sadock, & Grebb 1994) mengemukakan takut dan cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman yang jelas, berasal dari lingkungan dan tidak menimbulkan konflik bagi individu sedangkan kecemasan muncul jika bahaya berasal dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi individu. Menurut Davison & Neale,2001 gangguan cemas berbeda dengan kecemasan normal dalam hal intensitas durasi serta dampaknya bagi individu.
A.
Perspektif Psikodinamika
Berdasarkan
sumbernya, Freud membedakan kecemasan menjadi dua yaitu kecemasan realitas dan
kecemasan neurotic. Kecemasan realitas adalah yang berasal dari kecemasan yang
nyata, sedangkan kecemasan neurotic yang berasal dari motif dan konflik yang
tidak disadari. Freud berpendapat kecemasan neurotic muncul dari konflik
intrapsikis, misalnya yang dijelaskan pada fobia ketika dorongan id (seks &
agresi) bertentangan dengan tuntutan super ego atau dapat dikatakan dorongan id
berlawanan dengan tuntutan lingkungan eksternal, sehingga untuk menghindari
sumber kecemasan internal tersebut ego mengalihkannya ( melakukan displacement)
kepada ancaman yang obyeknya bisa diperoleh dari lingkungan.
Dalam pandangan
Psikodinamika modern sepakat pada pandangan Freud tentang gejala kecemasan
merupakan pertahanan terhadap konflik, tapi sumber kecemasan tidak terbatas
pada dorongan biologis saja melainkan mencakup tuntutan dan frustasi yang
berasal dari lingkungan social dan hubungan interpersonal. Misalnya seseorang
yang tak berani berbicara didepan umum, sumber masalahnya menurut teori ini
adalah berasal dari perasaan rendah dirinya. Orang dengan kepercayaan diri yang
rendah akan merasa cemas pada situasi dimana dia bisa dilihat, dinilai atau
dikritik orang lain, dan dia akan cenderung menghindari situasi tersebut.
Psikodinamika berasumsi bahwa bahwa gejala kecemasan hanyalah indikator adanya
masalah yang lebih mendalam dan tidak disadari.
B.
Perspektif Behaviorisme
pada pendekatan behaviorisme lebih menekankan pada perilaku maladaptive tersebut,
perilaku maladaptive seperti gangguan fobia dapat dijelaskan dengan prinsip belajar, antara
lain :
pada pendekatan behaviorisme lebih menekankan pada perilaku maladaptive tersebut,
perilaku maladaptive seperti gangguan fobia dapat dijelaskan dengan prinsip belajar, antara
lain :
- UCS → CS → UCR
- Modelling --- Ketakutan yang dipelajari atau didapat dari instruksi verbal/deskripsi dari orang lain.
C. Perspektif Kognitif
Pada sudut pandang kognitif, kecemasan berhubungan dengan kecenderungan untuk lebih
memperhatikan stimulus negatif, menginterpretasikan informasi yang ambigu sebagai
ancaman dan percaya bahwa peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan akan terjadi lagi
dimasa mendatang (matthew dan Mc Leod dalam Davison & Neale, 2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar